MANFAAT DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Media Pembelajaran
Dosen pengampu :

Oleh :
Aizzatin Habibah (1403026069)
Fita Wahyu Rosyidah (1403026070)
M. Alfiani Kurniawan (1403026071)
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN WALISONGO SEMARANG
2015
I.
Pendahuluan
Media
pembelajaran merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses pendidikan
di sekolah. Secara harfiah media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata “medium”, yang berarti perantara, pengantar atau wahana, penyalur
pesan, informasi belajar. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas
media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang
memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Banyak
pendapat para ahli tentang media pembelajaran. Salah satunya yaitu Rossidan
Breidle (1966) dalam Sanjaya (2011: 204) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan,
seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya, yang mana
alat-alat tersebut diprogram untuk pendidikan.
Dalam
arti sempit, media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan
secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana, sedangkan dalam arti
luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks,
tetapi juga mencakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi, diagram,
dan bagan buatan guru, objek-objek nyata serta kunjungan ke luar sekolah
(Hamalik, 2005: 202).[1]
Penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal tanpa adanya media yang
mendukung dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi. Jadi media
mempunyai peranan yang penting dalam dunia pendidikan. Makalah ini akan
menjelaskan tentang beberapa manfaat dan tujuan media pembelajaran.
II.
Rumusan
Masalah
A.
Apa
fungsi media pembelajaran?
B.
Apa
manfaat media pembelajaran?
III.
Pembahasan
A.
Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang cukup
penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat
disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu
diucapkan oleh guru melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan
keabstrakkan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian,
peserta didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media.
Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat bila
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Karena itu, tujuan pembelajaran harus dijadikan sebagai pangkal
acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi
sebagai media pembelajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan
secara efektif dan efesien.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara khusus media
pembelajaran menurut Sanjaya (2011: 207) memiliki fungsi dan berperan seperti yang
dijelaskan berikut ini.
1.
Menangkap
suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peistiwa peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan
dengan foto, film, atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa
itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang
langka melalui hasil rekaman video. Atau bagaimana proses perkembangan ulat
menjadi kupu-kupu; proses perkembangan bayi dalam rahim dari mulai sel telur
dibuahi sampai menjadi embrio dan berkembang menjadi bayi. Demikian juga dalam
ajar IPS, guru dapat menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi
melalui tayangan film dan lain sebagainya.
2.
Memanipulasi
keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan materi
pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan
dapat menghilangkan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan materi pembelajaran
tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film.
Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yang
terlalu besar yang tidak mungkin dapat ditampilkan di dalam kelas, misalkan :
alat-alat perang, berbagai binatang buas, benda-benda langit dan lain
sebagainya. Untuk menampilkan objek tersebut guru dapat memanfaatkan film
slide, foto-foto, atau gambar. Dan menampilkan objek yang terlalu kecil yang
sulit dilihat dengan menggunakan mata telanjang, misalkan : bakteri, jamur,
virus dan lain sebagainya, dapat dipelajari dengan memanfaatkan mikrosop atau
micro projector.
Untuk memanipulasi keadaan, media pembelajaran dapat menampilkan
suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti, seperti
gerakan mobil, gerakan kapal terbang, gerakan-gerakan pelari atau gerakan yang
sedang berolahraga; atau sebaliknya dapat mempercepat gerakan-gerakan yang
lambat, seperti gerakan pertumbuhan tanaman, pertumbuhan warna suatu zat, dan
lain sebagainya.
3.
Menambah
gairah dan motivasi belajar peserta didik
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar peserta didik
sehingga perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran dapat lebih
meningkat. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pembelajaran tentang
polusi, untuk dapat menarik perhatian peserta didik terhadap topik tersebut,
maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir, atau tentang kotoran
limbah industri, dan lain sebagainya.[2]
4.
Media
pembelajaran memiliki nilai praktis
Nilai praktis dari media pembelajaran yang memiliki fungsi penting
dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.
Media
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik.
b.
Media
dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama, untuk menyajikan bahan
belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh peserta. Dalam kondisi ini
media dapat berfungsi untuk:
1)
Menampilkan
objek yang terlalu besar untuk dibawa ke dalam kelas.
2)
Memperbesar
serta memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat oleh mata
telanjang, seperti sel-sel butir darah/molekul bakteri, dan sebagainya.
3)
Mempercepat
gerakan suatu proses yang terlalu lambat sehingga dapat dilihat dalam waktu
yang lebih cepat.
4)
Memperlambat
proses gerakan yang terlalu cepat.
5)
Menyederhanakan
suatu objek yang terlalu kompleks.
6)
Memperjelas
bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga dapat ditangkap oleh telinga.
c.
Media
dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan
lingkungan.
d.
Media
dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.
e.
Media
dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat.
f.
Media
dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan peserta untuk belajar dengan baik.
g.
Media
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
h.
Media
dapat mengontrol kecepatan belajar peserta didik.
i.
Media
dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai
yang abstrak.[3]
Secara umum fungsi media adalah alat bantu penyampai pesan
pembelajaran. Live dan Lepts (dalam Sumanto, 2012) mengemukakan fungsi media
visual, di antaranya yaitu:
a.
Fungsi
atensi, yakni menarik perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran;
b.
Fungsi
afeksi, yakni menciptakan perasaan senang siswa;
c.
Fungsi
kognisi, yakni alat bantu memahami dan mengingat informasi
Secara umum,
media memungkinkan siswa dapat (Sumanto, 2012):
a.
Menyaksikan
benda atau peristiwa masa lampau;
b.
Mengamati
benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena jarak, berbahaya atau
terlarang;
c.
Memperoleh
gambaran jelas tentang benda berukuran terlalu besar atau terlalu kecil;
d.
Mendengar
suara yang sukar ditangkap oleh telinga secara langsung;
e.
Memudahkan
membandingkan sesuatu;
f.
Melihat
dengan cepat sesuatu yang berproses dengan lambat;
g.
Mengamati
gerakan alat atau mesin yang sukar diamati secara langsung;
h.
Melihat
bagian yang tersembunyi dari suatu alat;
i.
Melihat
ringkasan suatu rangkaian pengamatan yang lama;
j.
Belajar
sesuai kemampuan, minat dan tempo masing-masing;
k.
Mengamati
dengan jelas benda-benda yang mudah dan cepat rusak dan sukar diawetkan;
l.
Mengamati
peristiwa yang sukar diamati dan berbahaya didekati.[4]
B.
Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Sutikno (2004:125) ada beberapa manfaat penggunaan media
pembelajaran atau pendidikan, yakni sebagai berikut:
a.
Pembelajaran
akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar.
b.
Materi
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dapat dipahami oleh
peserta didik dan memungkinkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
dengan lebih baik.
c.
Metode
pembelajaran akan lebih bervariasi sehingga peserta didik tidak merasa bosan.
d.
Peserta
didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan dan
mendemonstrasikan.[5]
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media pendidikan
sebagai berikut:
a.
Meletakkan
dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi
verbalisme.
b.
Memperbesar
perhatian siswa.
c.
Meletakkan
dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat
pelajaran lebih mantap.
d.
Memberikan
pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan
siswa.
e.
Meneumbuhkan
pemikiran yang teratur dan continue, terutama melalui gambar hidup.
f.
Membantu
tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
g.
Memberikan
pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, membantu efisiensi dan
keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari
uraian dan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan beberapa manfaat
praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
sebagai berikut:
a.
Media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
b.
Media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai
denagn kemampuan dan minatnya.
c.
Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu;
a)
Objek
atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat
diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio atau model.
b)
Objek
atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan
dengan bantuan microsoft, film, slide atau gambar.
c)
Kejadian
langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat
ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slidedisamping secara verbal.
d)
Objek
atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara
kongkret melalui film, gambar, slide atau simulasi komputer.
e)
Kejadian
atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti
komputer, film dan video.
f)
Peristiwa
alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan
memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan
dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide atau
simulasi komputer
d.
Media
pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya. Misalnya melalui
karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.[6]
Pemanfaatan
media perlu diatur dan dirancang sebaik-baiknya. Lebih-lebih bila media itu
merupakan media pembelajaran. Supaya media pembelajaran itu efektif,
pemanfaatan media itu harus direncanakan dan dirancang secara sistematis.
a.
Pola
Pemanfaatan
Ada
beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran. Berikut ini pola-pola pemanfaatan
media pembelajaran yang dapat dilakukan.
1)
Pemanfaatan
Media dalam Situasi Kelas (Classroom Setting)
Dalam tatanan (setting)ini,
media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu.
Pemanfaatanya pun dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.
Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan
dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta
strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media
pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, yang meliputi
tujuan, materi dan strategi pembelajarannya.
2)
Pemanfaatan
Media di Luar Situasi Kelas
Pemanfaatan
media pembelajaran di luar situasi dapat dibedakan dalam dua kelompok utama:
a)
Pemanfaatan
Media Secara Bebas
Pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa
dikontrol atau diawasi. Pembuat program media mendistribusikan program media,
itu dimasyarakat pemakai media, baik dengan cara diperjualbelikan maupun
didistribusikan secara bebas. Hal itu dilakukan dengan harapan media itu akan
digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
Pemakai media menggunakan media menurut kebutuhan masing-masing.
Biasanya pemakai media menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan
media ini pemakai tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu.
Mereka juga tidak diharapkan untuk memberikan umpan balik kepada siapa pun dan
juga tidak perlu mengikuti tes atau ujian.
b)
Pemanfaatan
Media Secara Terkontrol
Pemanfaatan
media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian
kegiatan yang diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila
media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience) diorganisasikan dengan baik. Dengan begitu,
mereka dapat meggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan dan
mengikuti tujuh pola belajar-mengajar tertentu.
b.
Strategi
Pemanfaatan
Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah
utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media.
a)
Persiapan
Sebelum Menggunakan Media
Supaya
penggunaan media dapat berjalan dengan baik, kita perlu membuat persiapan yang
baik pula. Pertama-tama kita pelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Kemudian
kita ikuti petunjuk-petunjuk itu. Kemudian peralatan yang diperlukan untuk
menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya serta peralatan media
perlu ditempatkan dengan baik sehingga kita dapat melihat atau mendengar
programnya dengan enak.
b)
Kegiatan
selama menggunakan Media
Yang perlu
dijaga selama kita menggunakan media ialah suasana ketenangan.
Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus
dihindarkan. Dan lebih baiknya ruangan jangan digelapkan sama sekali. Hal itu
supaya kita masih dapat menulis jika menjumpai hal-hal penting yang perlu
diingat. Kita pun dapat menulis pertanyaan jika ada bagian yang tidak jelas
sulit dipahami.
c)
Kegiatan
Tindak Lanjut
Maksud kegiatan
tindak lanjut ini adalah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai. Selain
itu, untuk memantapkan pemahaman terhadap materi intruksional yang disampaikan
melalui media bersangkutan. Untuk itu soal tes yang disediakan perlu kita
kerjakan dengan segera sebelum kita lupa isi program media itu. Kemudian kita
cocokkan jawaban kita itu dengan kunci yang disediakan. Bila kita masih berbuat
kesalahan, sebaiknya sajian program media bersangkutan diulangi lagi.[7]
IV.
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran
mempunyai arti yang penting dalam proses belajar-mengajar. Karena dengan adanya
media pembelajaran dapat menjamin peserta didik lebih mudah dalam memahami
pelajaran. Adapun manfaat dari media pembelajaran adalah dapat memberikan
motivasi belajar bagi peserta didik sehingga mereka bisa lebih aktif dan
inovatif, serta pendidik lebih mudah untuk berinteraksi dengan peserta didik
sehingga proses belajar–mengajar bisa lebih efektif dan efisien.
[1]
Dirman dan
Cicih Juarsih. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik.(Jakarta: PT Rineka
Cipta. 2014). Hlm. 93-94
[2]
Dirman dan
Cicih Juarsih. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik..., hlm. 97-99
[3]
Dirman dan
Cicih Juarsih. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik...., hlm. 99-100
[4]
Sa’dun Akbar. Instrumen Perangkat Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2013). Hlm. 119
[5]
Dirman dan
Cicih Juarsih. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik...., hlm. 100
[6]
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2011). Hlm. 25-27
[7]
Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers. 2009).
Hlm. 190-200
DAFTAR PUSTAKA
Dirman dan Cicih Juarsih. Kegiatan
Pembelajaran Yang Mendidik.(Jakarta: PT Rineka Cipta. 2014). Hlm. 93-94
[1] Sa’dun
Akbar. Instrumen Perangkat Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2013). Hlm. 119
Azhar Arsyad. Media
Pembelajaran. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2011). Hlm. 25-27
Arief S. Sadiman, dkk. Media
Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers. 2009). Hlm. 190-200