Kamis, 18 Mei 2017

MANFAAT DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN



MANFAAT DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Media Pembelajaran
Dosen pengampu :
logo uin.jpg

Oleh :
Aizzatin Habibah (1403026069)
Fita Wahyu Rosyidah (1403026070)
M. Alfiani Kurniawan (1403026071)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN WALISONGO SEMARANG
2015



I.                  Pendahuluan

Media pembelajaran merupakan suatu bagian yang integral dari suatu proses pendidikan di sekolah. Secara harfiah media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang berarti perantara, pengantar atau wahana, penyalur pesan, informasi belajar. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Banyak pendapat para ahli tentang media pembelajaran. Salah satunya yaitu Rossidan Breidle (1966) dalam Sanjaya (2011: 204) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya, yang mana alat-alat tersebut diprogram untuk pendidikan.
Dalam arti sempit, media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana, sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga mencakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, objek-objek nyata serta kunjungan ke luar sekolah (Hamalik, 2005: 202).[1] Penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal tanpa adanya media yang mendukung dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi. Jadi media mempunyai peranan yang penting dalam dunia pendidikan. Makalah ini akan menjelaskan tentang beberapa manfaat dan tujuan media pembelajaran.
II.               Rumusan Masalah

A.      Apa fungsi media pembelajaran?
B.       Apa manfaat media pembelajaran?
III.           Pembahasan

A.      Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan oleh guru melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakkan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, peserta didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media.
Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pembelajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai media pembelajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara khusus media pembelajaran menurut Sanjaya (2011: 207) memiliki fungsi dan berperan seperti yang dijelaskan berikut ini.
1.        Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peistiwa peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film, atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman video. Atau bagaimana proses perkembangan ulat menjadi kupu-kupu; proses perkembangan bayi dalam rahim dari mulai sel telur dibuahi sampai menjadi embrio dan berkembang menjadi bayi. Demikian juga dalam ajar IPS, guru dapat menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan film dan lain sebagainya.
2.        Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan materi pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan materi pembelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film. Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak mungkin dapat ditampilkan di dalam kelas, misalkan : alat-alat perang, berbagai binatang buas, benda-benda langit dan lain sebagainya. Untuk menampilkan objek tersebut guru dapat memanfaatkan film slide, foto-foto, atau gambar. Dan menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat dengan menggunakan mata telanjang, misalkan : bakteri, jamur, virus dan lain sebagainya, dapat dipelajari dengan memanfaatkan mikrosop atau micro projector.
Untuk memanipulasi keadaan, media pembelajaran dapat menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti, seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang, gerakan-gerakan pelari atau gerakan yang sedang berolahraga; atau sebaliknya dapat mempercepat gerakan-gerakan yang lambat, seperti gerakan pertumbuhan tanaman, pertumbuhan warna suatu zat, dan lain sebagainya.
3.        Menambah gairah dan motivasi belajar peserta didik
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar peserta didik sehingga perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pembelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian peserta didik terhadap topik tersebut, maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir, atau tentang kotoran limbah industri, dan lain sebagainya.[2]
4.        Media pembelajaran memiliki nilai praktis
Nilai praktis dari media pembelajaran yang memiliki fungsi penting dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.    Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik.
b.    Media dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama, untuk menyajikan bahan belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh peserta. Dalam kondisi ini media dapat berfungsi untuk:
1)        Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa ke dalam kelas.
2)        Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat oleh mata telanjang, seperti sel-sel butir darah/molekul bakteri, dan sebagainya.
3)        Mempercepat gerakan suatu proses yang terlalu lambat sehingga dapat dilihat dalam waktu yang lebih cepat.
4)        Memperlambat proses gerakan yang terlalu cepat.
5)        Menyederhanakan suatu objek yang terlalu kompleks.
6)        Memperjelas bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga dapat ditangkap oleh telinga.
c.    Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan.
d.   Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.
e.    Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat.
f.     Media dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan peserta untuk belajar dengan baik.
g.    Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
h.    Media dapat mengontrol kecepatan belajar peserta didik.
i.      Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai yang abstrak.[3]

Secara umum fungsi media adalah alat bantu penyampai pesan pembelajaran. Live dan Lepts (dalam Sumanto, 2012) mengemukakan fungsi media visual, di antaranya yaitu:
a.    Fungsi atensi, yakni menarik perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran;
b.    Fungsi afeksi, yakni menciptakan perasaan senang siswa;
c.    Fungsi kognisi, yakni alat bantu memahami dan mengingat informasi

Secara umum, media memungkinkan siswa dapat (Sumanto, 2012):
a.    Menyaksikan benda atau peristiwa masa lampau;
b.    Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena jarak, berbahaya atau terlarang;
c.    Memperoleh gambaran jelas tentang benda berukuran terlalu besar atau terlalu kecil;
d.   Mendengar suara yang sukar ditangkap oleh telinga secara langsung;
e.    Memudahkan membandingkan sesuatu;
f.     Melihat dengan cepat sesuatu yang berproses dengan lambat;
g.    Mengamati gerakan alat atau mesin yang sukar diamati secara langsung;
h.    Melihat bagian yang tersembunyi dari suatu alat;
i.      Melihat ringkasan suatu rangkaian pengamatan yang lama;
j.      Belajar sesuai kemampuan, minat dan tempo masing-masing;
k.    Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah dan cepat rusak dan sukar diawetkan;
l.      Mengamati peristiwa yang sukar diamati dan berbahaya didekati.[4]

B.     Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Sutikno (2004:125) ada beberapa manfaat penggunaan media pembelajaran atau pendidikan, yakni sebagai berikut:
a.    Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b.    Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dapat dipahami oleh peserta didik dan memungkinkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
c.    Metode pembelajaran akan lebih bervariasi sehingga peserta didik tidak merasa bosan.
d.   Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan.[5]
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
a.    Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
b.    Memperbesar perhatian siswa.
c.    Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
d.   Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
e.    Meneumbuhkan pemikiran yang teratur dan continue, terutama melalui gambar hidup.
f.     Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
g.    Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
a.    Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
b.    Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai denagn kemampuan dan minatnya.
c.    Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu;
a)      Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio atau model.
b)      Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan microsoft, film, slide atau gambar.
c)      Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slidedisamping secara verbal.
d)     Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara kongkret melalui film, gambar, slide atau simulasi komputer.
e)      Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film dan video.
f)       Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide atau simulasi komputer
d.   Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya. Misalnya melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.[6]
Pemanfaatan media perlu diatur dan dirancang sebaik-baiknya. Lebih-lebih bila media itu merupakan media pembelajaran. Supaya media pembelajaran itu efektif, pemanfaatan media itu harus direncanakan dan dirancang secara sistematis.
a.         Pola Pemanfaatan
Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran. Berikut ini pola-pola pemanfaatan media pembelajaran yang dapat dilakukan.
1)    Pemanfaatan Media dalam Situasi Kelas (Classroom Setting)
Dalam tatanan (setting)ini, media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu. Pemanfaatanya pun dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, yang meliputi tujuan, materi dan strategi pembelajarannya.
2)    Pemanfaatan Media di Luar Situasi Kelas
Pemanfaatan media pembelajaran di luar situasi dapat dibedakan dalam dua kelompok utama:
a)        Pemanfaatan Media Secara Bebas
                                                                                                                               
Pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Pembuat program media mendistribusikan program media, itu dimasyarakat pemakai media, baik dengan cara diperjualbelikan maupun didistribusikan secara bebas. Hal itu dilakukan dengan harapan media itu akan digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
Pemakai media menggunakan media menurut kebutuhan masing-masing. Biasanya pemakai media menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini pemakai tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga tidak diharapkan untuk memberikan umpan balik kepada siapa pun dan juga tidak perlu mengikuti tes atau ujian.
b)        Pemanfaatan Media Secara Terkontrol
Pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience)  diorganisasikan dengan baik. Dengan begitu, mereka dapat meggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan dan mengikuti tujuh pola belajar-mengajar tertentu.

b.    Strategi Pemanfaatan
Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media.
a)        Persiapan Sebelum Menggunakan Media
Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik, kita perlu membuat persiapan yang baik pula. Pertama-tama kita pelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu. Kemudian peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya serta peralatan media perlu ditempatkan dengan baik sehingga kita dapat melihat atau mendengar programnya dengan enak.
b)        Kegiatan selama menggunakan Media
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media ialah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan. Dan lebih baiknya ruangan jangan digelapkan sama sekali. Hal itu supaya kita masih dapat menulis jika menjumpai hal-hal penting yang perlu diingat. Kita pun dapat menulis pertanyaan jika ada bagian yang tidak jelas sulit dipahami.
c)        Kegiatan Tindak Lanjut
Maksud kegiatan tindak lanjut ini adalah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai. Selain itu, untuk memantapkan pemahaman terhadap materi intruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Untuk itu soal tes yang disediakan perlu kita kerjakan dengan segera sebelum kita lupa isi program media itu. Kemudian kita cocokkan jawaban kita itu dengan kunci yang disediakan. Bila kita masih berbuat kesalahan, sebaiknya sajian program media bersangkutan diulangi lagi.[7]

IV.             PENUTUP
A.    Simpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran mempunyai arti yang penting dalam proses belajar-mengajar. Karena dengan adanya media pembelajaran dapat menjamin peserta didik lebih mudah dalam memahami pelajaran. Adapun manfaat dari media pembelajaran adalah dapat memberikan motivasi belajar bagi peserta didik sehingga mereka bisa lebih aktif dan inovatif, serta pendidik lebih mudah untuk berinteraksi dengan peserta didik sehingga proses belajar–mengajar bisa lebih efektif dan efisien.





[1] Dirman dan Cicih Juarsih. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik.(Jakarta: PT Rineka Cipta. 2014). Hlm. 93-94

[2] Dirman dan Cicih Juarsih. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik..., hlm. 97-99
[3] Dirman dan Cicih Juarsih. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik...., hlm. 99-100
[4] Sa’dun Akbar. Instrumen Perangkat Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013). Hlm. 119
[5] Dirman dan Cicih Juarsih. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik...., hlm. 100
[6] Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2011). Hlm. 25-27
[7] Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers. 2009). Hlm. 190-200









DAFTAR PUSTAKA

Dirman dan Cicih Juarsih. Kegiatan Pembelajaran Yang Mendidik.(Jakarta: PT Rineka Cipta. 2014). Hlm. 93-94
[1] Sa’dun Akbar. Instrumen Perangkat Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013). Hlm. 119
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2011). Hlm. 25-27
Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Pers. 2009). Hlm. 190-200


Tidak ada komentar:

Posting Komentar