TOPIK DAN
JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
MAKALAH
Disusun Guna
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Karya
Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu
: Tuti Qurotul Aini, M.Si

Disusun oleh :
1.
Anisa Nur Fadilah ( 1403026068 )
2.
Aizzatin Habibah ( 1403026069 )
3.
Fita Wahyu Rosyidah ( 1403026070 )
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2016
DAFTAR PUSTAKA
Al-Kumail, Sulaiman, dkk. 2015. Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku.
Semarang: PPB UIN WS
Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Leo, Sutanto. 2013. Kiat
Jitu Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: Erlangga,
Rumaningsih, Endang. 2011. Mahir Berbahasa Indonesia.
Semarang: Rasail
I.
PENDAHULUAN
Perancangan karangan adalah suatu prosesatau
kegiatan menentukan gagasan pokok dan gagasan pengembang dalam sebuah kerangka
karangan. Perlu diketahui bahwa kegiatan mengarang merupakan kegiatan-kegiatan
bertahap. Pada umumnya menulis pertama-tama harus membuat sebuah rencana kerja,
yang setiap kali dapat mengalami perbaikan dan penyempurnaan hingga dicapai
untuk yang lebih sempurna. Untuk membuat suatu perencanaan itu diperlukan
sebuah metode yang teratur, sehingga pada waktu menyusun bagian-bagian dari topik
yang akan digarap itu dapat dilihat hubungan yang jelas antara satu bagian
dengan bagian lain. Rencana kerja itu memuat ketentuan-ketentuan pokok
bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan. Maka dari itu makalah
kami memaparkan tentang topik dan judul dalam karya tulis ilmiah.
II.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa pengertian topik dan judul
penelitian?
2.
Apa saja kriteria pemilihan topik
dan judul penelitian?
3.
Apa prinsip-prinsip pembuatan judul
yang baik?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Topik dan Judul
Topik berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang
berarti tempat, dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang
menjadi landasan penulisan. Topik adalah pokok masalah atau gagasan tentang
suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Pokok masalah disini adalah
sesuatu yang belum terurai.[1]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
judul diberi penjelasan sebagai berikut: “nama yang dipakai untuk buku atau bab
dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab
itu”; “kepala karangan (cerita, drama, dsb); tajuk.” Dari penjelasan ini judul
memang tidak sekali jadi, tetapi bisa memakan proses yang berkali-kali,
melewati tahapan-tahapan tertentu.[2]
Judul adalah titel, nama atau label dari sebuah tulisan. Selain itu, judul
merupakan nama yang melukiskan dengan singkat masalah yang ditulis.
Topik karangan boleh dijadikan judul karangan,
tetapi judul karangan tidak harus selalu sama dengan topik karangan. Judul
dapat saja berupa kalimat yang menarik yang menggambarkan secara sepintas isi
karangan. Judul dapat dibuat setelah karangan itu selesai, sedangkan topik
karangan ditetapkan sebelum karangan dibuat. Judul karangan itu penting karena
mampu menarik perhatian pembaca, tetapi judul bukanlah dasar yang baik yang
menyusun karangan.[3]
B.
Kriteria
Pemilihan Topik dan Judul dalam Penelitian
Kegiatan yang mula-mula dilakukan jika akan
menulis suatu karangan ialah menentukan topik. Hal ini berarti bahwa harus
ditentukan apa yang harus dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik karangan
ditentukan oleh dosen atau panitia yang meminta kita menulis, misalnya :
panitia seminar dalam hal seperti ini kita tidak perlu bersusah payah
memikirkan topik yang akan digarap. Akan tetapi, dalam memilih topik perlu
diperhatikan beberapa hal yaitu:
1.
Topik itu ada manfaatnya dan layak
dibahas.
2.
Topik itu cukup menarik terutama
bagi penulis hal ini perlu diperhatikan.
3.
Topik itu dikenal baik pada bagian
pendahuluan telah dikemukakan bahwa agar dapat menulis dengan baik tentang
suatu topik, kita harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang topik itu.
4.
Bahan yang diperlukan dapat
diperoleh dan cukup memadai.
5.
Topik itu tidak terlalu luas dan
tidak terlalu sempit[4]
Adapun kriteria pemilihan judul yang baik
menurut Hiemstra (2007), Leo S (2010), Burton dan Steane (2004), dan Bem (t.t)
adalah sebagai berikut:
1.
Judul harus menarik, provokatif,
menantang, dan membuat pembaca penasaran. Menarik bukan hanya untuk pembaca
tetapi lebih untuk penulis.
Contoh :
“Dampak Pariwisata Terhadap Pelestarian Budaya Tradisional Suku Badui”.
2.
Judul sebaiknya spesifik agar
kajiannya fokus dan mendalam.
Contoh :
“Kepuasan Wisatawan pada Pelayanan Akomodasi di Kota Bandung”.
3.
Judul sebaiknya up to date,
aktif, dan powerfull dengan menggunakan kata kunci.
Contoh :
“Menyebarnya Influenza Burung Menurunkan Jumlah Wisatawan Asing”.
4.
Judul harus menghindari kata-kata
tinjauan, analisis, peneliatian, studi, dan survey karena akan tumpang tindih
dengan judul-judul bab atau yang lain. Misalnya kata tinjauan digunakan dalam
bab 2 (tinjauan teori), kata analisis akan digunakan dalam judul bab 4, dan
penelitian serta survey sudah merupakan kegiatan yang akan dilakukan.
Contoh :
“Persepsi Masyarakat Kota Bandung Terhadap Wisatawan Belanja Jalan Cihampelas”.
5.
Judul menggunakan kata-kata kunci
dan menghindari kata atau frasa yang tumpang tindih.
Contoh :
“Pengaruh Informasi Internet Terhadap Keputusan Pembelian Kamar di Hotel
Majesty”.
6.
Judul bukanlah dalam bentuk kalimat
tetapi berupa frasa atau kelompok frasa. Tanda seru (!), tanda titik (.), dan
tanda tanya (?) tidak diperlukan.
Contoh :
“Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kesetiaan Pelanggan Kafe Taman Sari
Bandung”.
7.
Kata-kata yang tidak penting dalam
judul atau tidak diperlukan seperti yang dan pada harus dihindari untuk membuat
judul lebih singkat dan langsung, tetapi tidak mengganggu makna.
Contoh :
“Efektifitas Tata Hidangan Gaya Indonesia, Restoran Tradisional Bndung”.
8.
Judul dengan dua kata yang dianggap
sinonim atau bermakna sama perlu dihindari.
Contoh :
“Penggunaan Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Pengunjung Taman Safari
Bogor”.
9.
Penggunaan kata-kata yang menyombongkan
diri untuk membuat pembaca mempercayai penulis harus dihindari.
Contoh : “
Teknik Penjualan untuk Meningkatkan Keputusan Pembelian Konsumen di Restoran MC
Donald”.
10.
Judul harus mewakili substansi
tugas akhir. Penulis harus yakin bahwa isi atau substansi tugas akhir terwakili
oleh dan relevan dengan judul. Artinya apabila ada bagian-bagian informasi atau
teori dan data yang kurang relevan aau tidak penting harus dihilangkan. Judul
skripsi masih bisa direvisi dan disesuaikan dengan substansi selama bimbingan
skripsi.
11.
Judul merupakan obat atau solusi
atas permasalahan yang diangkat. Ini dimaksudkan bahwa judul penelitian adalah
masalah yang ada dalam sebuah tempat penelitian. Masalah ini bisa dianggap
penyakit bagi lembaga, institusi, organisasi, perusahaan, industri, dsb.
12.
Panjang judul sekitar 10 hingga 15
kata. Setiap huruf ditulis dengan menggunakan huruf besar atau minimal setiap
kata diawali dengan huruf besar dan tidak digarisbawahi atau dicetak miring.
Contoh : “Strategi
Pengembangan Cihampelas Sebagai Pusat Wisata Belanja dan Makanan Kota Bandung”.[5]
C.
Prinsip-prinsip Pembuatan Judul
yang Baik
Judul harus
mampu menarik perhatian sehingga pembaca tertarik untuk membaca isi karangan.
Judul yang baik dimuat dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.
Relevan
Judul harus
mempunyai pertalian dengan topik, setidaknya ada pertalian antara judul dengan
beberapa bagian penting karangan sehingga pembaca dapat menerka isi yang
terkandung di dalamnya hanya dengan membaca judul karangan atau tulisan.
2.
Ekonomis
Judul tidak
perlu terlalu panjang, cukup singkat saja, tetapi harus dapat mewakili isi
karangan secara singkat. Setiap kata dan tanda baca yang digunakan dalam judul
harus terseleksi dengan baik dan fungsional. Kata dan tanda baca yang tidak
perlu lebih baik dibuang.
3.
Jelas
Kata, kalimat,
maupun tanda baca yang dipilih harus mampu mewakili isi secara tepat. Kata-kata
yang dipilih hendaknya mudah dipahami maksudnya oleh pembaca.
Contoh judul
yang tidak jelas:
Topik :
Pengaruh agama Islam terhadap khazanah kebudayaan Jawa selama pemerintahan
Sultan Agung.
Judul : Agama Sultan Agung Islam?
Judul tersebut
dapat diubah menjadi Akulturasi Islam dan Budaya Jawa Pada Masa Pemerintahan
Sultan Agung.
4.
Provokatif
Judul harus
mampu memancing rasa ingin tahu melalui susunan kata yang provokatif, contoh:
sebuah buku yang berjudul Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar. Dengan
membaca judul ini, tentu umat Islam akan kaget dan heran karena mereka tahu
bahwa Al-qur’an adalah kitab yang berisi ajaran dan tuntunan agar pemeluknya
selamat dunia dan akhirat. Pada gilirannya, mereka akan tertarik untuk membaca
isi buku tersebut dan mengambil kesimpulannya.
5.
Logis
Makna yang
terkandung dalam judul dapat dipertanggungjawabkan. Walaupun provokatif, judul
tidak boleh mengabaikan aspek logika dan tata bahasa. Adapun contoh-contoh yang
tidak logis antara lain:
a.
Beternak Itik Gagal di Desa Kandung
Batu.
b.
Pertarungan Ide Tanpa Argumentasi
Antara Kapitalisme dan Sosialisme.
Judul-judul di
atas tentu akan membingungkan pembaca karena susunannya tidak logis. Orang
mungkin bertanya apakah ada itik yang gagal? Apakah ada pertarungan ide tanpa
dilakukan melalui argumentasi? Judul-judul di atas meskipun provokatif terkesan
mengada-ada dan tidak realistis.[6]
IV.
KESIMPULAN
Topik adalah pokok masalah atau gagasan
tentang suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Pokok masalah disini
adalah sesuatu yang belum terurai. Judul adalah titel, nama atau label dari
sebuah tulisan. Selain itu, judul merupakan nama yang melukiskan dengan singkat
masalah yang ditulis. Kriteria pemilihan judul yang baik adalah Judul harus
menarik, provokatif, menantang, dan membuat pembaca penasaran; Judul sebaiknya
spesifik; Judul sebaiknya up to date, aktif, dan powerfull dengan
menggunakan kata kunci; Judul harus menghindari kata-kata tinjauan, analisis,
peneliatian, studi, dan survey; Judul menggunakan kata-kata kunci dan
menghindari kata atau frasa yang tumpang tindih; Judul bukanlah dalam bentuk
kalimat tetapi berupa frasa atau kelompok frasa. Tanda seru (!), tanda titik
(.), dan tanda tanya (?) tidak diperlukan; Kata-kata yang tidak penting dalam
judul atau tidak diperlukan; Judul dengan dua kata yang dianggap sinonim atau
bermakna sama perlu dihindari; Penggunaan kata-kata yang menyombongkan diri
untuk membuat pembaca mempercayai penulis harus dihindari; Judul harus mewakili
substansi tugas akhir; Judul merupakan obat atau solusi atas permasalahan yang
diangkat; dan Panjang judul sekitar 10 hingga 15 kata. Adapun prinsip-prinsip
membuat judul adalah relevan, ekonomis, jelas, provokatif dan logis.
V.
PENUTUP
Demikianah
makalah yang dapat kami paparkan tentang “Topik dan Judul Karya Tulis Ilmiah”
semoga bermanfaat bagi pembaca dan kami pada khususnya. Tentunya makalah ini
tidak lepas dari kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat
konstruktif sangat kami butuhkan, guna memperbaiki makalah selanjutnya.
[1]
Endang Rumaningsih, Mahir Berbahasa
Indonesia, (Semarang: Rasail, 2011), hlm.206
[2] Sulaiman al-Kumail, dkk, Bahasa Indonesia
Bahasa Bangsaku, (Semarang: PPB UIN WS, 2015), hlm. 137
[3] Endang Rumaningsih, Mahir Berbahasa
Indonesia, ... hlm. 206-207
[4]
Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2014), hlm.70-71
[5]
Sutanto Leo, Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi, (Jakarta:
Erlangga, 2013), hlm.51-56
[6]
Endang Rumaningsih, Mahir Berbahasa
Indonesia, ... hlm. 207-2010