Rabu, 19 Juli 2017

KTI_TOPIK DAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH




TOPIK DAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu :  Tuti Qurotul Aini, M.Si
Disusun oleh :
1.      Anisa Nur Fadilah                     ( 1403026068 )
2.      Aizzatin Habibah                       ( 1403026069 )
3.      Fita Wahyu Rosyidah                ( 1403026070 )


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2016

DAFTAR PUSTAKA

Al-Kumail, Sulaiman, dkk. 2015. Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku. Semarang: PPB UIN WS
Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Leo, Sutanto. 2013. Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: Erlangga,
Rumaningsih, Endang. 2011. Mahir Berbahasa Indonesia. Semarang: Rasail


I.            PENDAHULUAN
Perancangan karangan adalah suatu prosesatau kegiatan menentukan gagasan pokok dan gagasan pengembang dalam sebuah kerangka karangan. Perlu diketahui bahwa kegiatan mengarang merupakan kegiatan-kegiatan bertahap. Pada umumnya menulis pertama-tama harus membuat sebuah rencana kerja, yang setiap kali dapat mengalami perbaikan dan penyempurnaan hingga dicapai untuk yang lebih sempurna. Untuk membuat suatu perencanaan itu diperlukan sebuah metode yang teratur, sehingga pada waktu menyusun bagian-bagian dari topik yang akan digarap itu dapat dilihat hubungan yang jelas antara satu bagian dengan bagian lain. Rencana kerja itu memuat ketentuan-ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan. Maka dari itu makalah kami memaparkan tentang topik dan judul dalam karya tulis ilmiah.
II.            RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian topik dan judul penelitian?
2.      Apa saja kriteria pemilihan topik dan judul penelitian?
3.      Apa prinsip-prinsip pembuatan judul yang baik?
III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Topik dan Judul
Topik berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan. Topik adalah pokok masalah atau gagasan tentang suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Pokok masalah disini adalah sesuatu yang belum terurai.[1]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), judul diberi penjelasan sebagai berikut: “nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu”; “kepala karangan (cerita, drama, dsb); tajuk.” Dari penjelasan ini judul memang tidak sekali jadi, tetapi bisa memakan proses yang berkali-kali, melewati tahapan-tahapan tertentu.[2] Judul adalah titel, nama atau label dari sebuah tulisan. Selain itu, judul merupakan nama yang melukiskan dengan singkat masalah yang ditulis.
Topik karangan boleh dijadikan judul karangan, tetapi judul karangan tidak harus selalu sama dengan topik karangan. Judul dapat saja berupa kalimat yang menarik yang menggambarkan secara sepintas isi karangan. Judul dapat dibuat setelah karangan itu selesai, sedangkan topik karangan ditetapkan sebelum karangan dibuat. Judul karangan itu penting karena mampu menarik perhatian pembaca, tetapi judul bukanlah dasar yang baik yang menyusun karangan.[3]
B.     Kriteria Pemilihan Topik dan Judul dalam Penelitian
Kegiatan yang mula-mula dilakukan jika akan menulis suatu karangan ialah menentukan topik. Hal ini berarti bahwa harus ditentukan apa yang harus dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik karangan ditentukan oleh dosen atau panitia yang meminta kita menulis, misalnya : panitia seminar dalam hal seperti ini kita tidak perlu bersusah payah memikirkan topik yang akan digarap. Akan tetapi, dalam memilih topik perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:
1.    Topik itu ada manfaatnya dan layak dibahas.
2.    Topik itu cukup menarik terutama bagi penulis hal ini perlu diperhatikan.
3.    Topik itu dikenal baik pada bagian pendahuluan telah dikemukakan bahwa agar dapat menulis dengan baik tentang suatu topik, kita harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang topik itu.
4.    Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai.
5.    Topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit[4]
Adapun kriteria pemilihan judul yang baik menurut Hiemstra (2007), Leo S (2010), Burton dan Steane (2004), dan Bem (t.t) adalah sebagai berikut:
1.      Judul harus menarik, provokatif, menantang, dan membuat pembaca penasaran. Menarik bukan hanya untuk pembaca tetapi lebih untuk penulis.
Contoh : “Dampak Pariwisata Terhadap Pelestarian Budaya Tradisional Suku Badui”.
2.      Judul sebaiknya spesifik agar kajiannya fokus dan mendalam.
Contoh : “Kepuasan Wisatawan pada Pelayanan Akomodasi di Kota Bandung”.
3.      Judul sebaiknya up to date, aktif, dan powerfull dengan menggunakan kata kunci.
Contoh : “Menyebarnya Influenza Burung Menurunkan Jumlah Wisatawan Asing”.
4.      Judul harus menghindari kata-kata tinjauan, analisis, peneliatian, studi, dan survey karena akan tumpang tindih dengan judul-judul bab atau yang lain. Misalnya kata tinjauan digunakan dalam bab 2 (tinjauan teori), kata analisis akan digunakan dalam judul bab 4, dan penelitian serta survey sudah merupakan kegiatan yang akan dilakukan.
Contoh : “Persepsi Masyarakat Kota Bandung Terhadap Wisatawan Belanja Jalan Cihampelas”.
5.      Judul menggunakan kata-kata kunci dan menghindari kata atau frasa yang tumpang tindih.
Contoh : “Pengaruh Informasi Internet Terhadap Keputusan Pembelian Kamar di Hotel Majesty”.
6.      Judul bukanlah dalam bentuk kalimat tetapi berupa frasa atau kelompok frasa. Tanda seru (!), tanda titik (.), dan tanda tanya (?) tidak diperlukan.
Contoh : “Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kesetiaan Pelanggan Kafe Taman Sari Bandung”.
7.      Kata-kata yang tidak penting dalam judul atau tidak diperlukan seperti yang dan pada harus dihindari untuk membuat judul lebih singkat dan langsung, tetapi tidak mengganggu makna.
Contoh : “Efektifitas Tata Hidangan Gaya Indonesia, Restoran Tradisional Bndung”.
8.      Judul dengan dua kata yang dianggap sinonim atau bermakna sama perlu dihindari.
Contoh : “Penggunaan Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Pengunjung Taman Safari Bogor”.
9.      Penggunaan kata-kata yang menyombongkan diri untuk membuat pembaca mempercayai penulis harus dihindari.
Contoh : “ Teknik Penjualan untuk Meningkatkan Keputusan Pembelian Konsumen di Restoran MC Donald”.
10.  Judul harus mewakili substansi tugas akhir. Penulis harus yakin bahwa isi atau substansi tugas akhir terwakili oleh dan relevan dengan judul. Artinya apabila ada bagian-bagian informasi atau teori dan data yang kurang relevan aau tidak penting harus dihilangkan. Judul skripsi masih bisa direvisi dan disesuaikan dengan substansi selama bimbingan skripsi.
11.  Judul merupakan obat atau solusi atas permasalahan yang diangkat. Ini dimaksudkan bahwa judul penelitian adalah masalah yang ada dalam sebuah tempat penelitian. Masalah ini bisa dianggap penyakit bagi lembaga, institusi, organisasi, perusahaan, industri, dsb.
12.  Panjang judul sekitar 10 hingga 15 kata. Setiap huruf ditulis dengan menggunakan huruf besar atau minimal setiap kata diawali dengan huruf besar dan tidak digarisbawahi atau dicetak miring.
Contoh : “Strategi Pengembangan Cihampelas Sebagai Pusat Wisata Belanja dan Makanan Kota Bandung”.[5]
C.    Prinsip-prinsip Pembuatan Judul yang Baik
Judul harus mampu menarik perhatian sehingga pembaca tertarik untuk membaca isi karangan. Judul yang baik dimuat dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.      Relevan
Judul harus mempunyai pertalian dengan topik, setidaknya ada pertalian antara judul dengan beberapa bagian penting karangan sehingga pembaca dapat menerka isi yang terkandung di dalamnya hanya dengan membaca judul karangan atau tulisan.
2.      Ekonomis
Judul tidak perlu terlalu panjang, cukup singkat saja, tetapi harus dapat mewakili isi karangan secara singkat. Setiap kata dan tanda baca yang digunakan dalam judul harus terseleksi dengan baik dan fungsional. Kata dan tanda baca yang tidak perlu lebih baik dibuang.
3.      Jelas
Kata, kalimat, maupun tanda baca yang dipilih harus mampu mewakili isi secara tepat. Kata-kata yang dipilih hendaknya mudah dipahami maksudnya oleh pembaca.
Contoh judul yang tidak jelas:
Topik         : Pengaruh agama Islam terhadap khazanah kebudayaan Jawa selama pemerintahan Sultan Agung.
Judul         : Agama Sultan Agung Islam?
Judul tersebut dapat diubah menjadi Akulturasi Islam dan Budaya Jawa Pada Masa Pemerintahan Sultan Agung.
4.      Provokatif
Judul harus mampu memancing rasa ingin tahu melalui susunan kata yang provokatif, contoh: sebuah buku yang berjudul Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar. Dengan membaca judul ini, tentu umat Islam akan kaget dan heran karena mereka tahu bahwa Al-qur’an adalah kitab yang berisi ajaran dan tuntunan agar pemeluknya selamat dunia dan akhirat. Pada gilirannya, mereka akan tertarik untuk membaca isi buku tersebut dan mengambil kesimpulannya.
5.      Logis
Makna yang terkandung dalam judul dapat dipertanggungjawabkan. Walaupun provokatif, judul tidak boleh mengabaikan aspek logika dan tata bahasa. Adapun contoh-contoh yang tidak logis antara lain:
a.       Beternak Itik Gagal di Desa Kandung Batu.
b.      Pertarungan Ide Tanpa Argumentasi Antara Kapitalisme dan Sosialisme.
Judul-judul di atas tentu akan membingungkan pembaca karena susunannya tidak logis. Orang mungkin bertanya apakah ada itik yang gagal? Apakah ada pertarungan ide tanpa dilakukan melalui argumentasi? Judul-judul di atas meskipun provokatif terkesan mengada-ada dan tidak realistis.[6]
IV.            KESIMPULAN
Topik adalah pokok masalah atau gagasan tentang suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Pokok masalah disini adalah sesuatu yang belum terurai. Judul adalah titel, nama atau label dari sebuah tulisan. Selain itu, judul merupakan nama yang melukiskan dengan singkat masalah yang ditulis. Kriteria pemilihan judul yang baik adalah Judul harus menarik, provokatif, menantang, dan membuat pembaca penasaran; Judul sebaiknya spesifik; Judul sebaiknya up to date, aktif, dan powerfull dengan menggunakan kata kunci; Judul harus menghindari kata-kata tinjauan, analisis, peneliatian, studi, dan survey; Judul menggunakan kata-kata kunci dan menghindari kata atau frasa yang tumpang tindih; Judul bukanlah dalam bentuk kalimat tetapi berupa frasa atau kelompok frasa. Tanda seru (!), tanda titik (.), dan tanda tanya (?) tidak diperlukan; Kata-kata yang tidak penting dalam judul atau tidak diperlukan; Judul dengan dua kata yang dianggap sinonim atau bermakna sama perlu dihindari; Penggunaan kata-kata yang menyombongkan diri untuk membuat pembaca mempercayai penulis harus dihindari; Judul harus mewakili substansi tugas akhir; Judul merupakan obat atau solusi atas permasalahan yang diangkat; dan Panjang judul sekitar 10 hingga 15 kata. Adapun prinsip-prinsip membuat judul adalah relevan, ekonomis, jelas, provokatif dan logis.
V.            PENUTUP
Demikianah makalah yang dapat kami paparkan tentang “Topik dan Judul Karya Tulis Ilmiah” semoga bermanfaat bagi pembaca dan kami pada khususnya. Tentunya makalah ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat kami butuhkan, guna memperbaiki makalah selanjutnya.



[1] Endang Rumaningsih, Mahir Berbahasa Indonesia, (Semarang: Rasail, 2011), hlm.206
[2] Sulaiman al-Kumail, dkk, Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku, (Semarang: PPB UIN WS, 2015), hlm. 137
[3] Endang Rumaningsih, Mahir Berbahasa Indonesia, ... hlm. 206-207
[4] Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm.70-71
[5] Sutanto Leo, Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi, (Jakarta: Erlangga, 2013), hlm.51-56
[6] Endang Rumaningsih, Mahir Berbahasa Indonesia, ... hlm. 207-2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar