Rabu, 19 Juli 2017

Perenpem_TUJUAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB



TUJUAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran
Dosen Pengampu :  Dra.Miswari
Di Susun oleh :
1.      Fitriyani Hayatul Alfat           ( 1403026051 )
2.      Fita Wahyu Rasyidah             ( 1403026070 )
3.      Fikri Alfian Manshuroni         ( 1403026072 )


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO SEMARANG
TAHUN  2016


I.  PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Perencanaan pembelajaran merupakan proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Dalam dunia pendidikan perencanaan pembelajaran sangatlah penting, karena dengan adanya perencanaan pembelajaran proses belajar mengajar akan berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Suatu perencanaan pasti mempunyai tujuan untuk apa perencanaan itu dibuat. Oleh karena dalam makalah kami ini akan membahas pengembangan tujuan perencanaan pembelajaran bahasa Arab.
2.      Rumusan Masalah
1.        Bagaimana tujuan perencanaan pembelajaran?
2.        Apa pengertian  Standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator?
3.        Bagaimana cara membuat indikator?
II.  PEMBAHASAN
A.  Tujuan perencanaan pembelajaran
Pada garis besar perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Sagala (2003) bahwa: “Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental, tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembelajaran, meneliti dan menemukan pemecahan masalah pembelajaran. Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan”. Menurut Oemar Hamalik tujuan dari perencanaan pembelajaran yaitu :
1.    Membantu seorang guru di dalam memperjelas pemikiran mereka mengenai sumbangan pembelajaran yang sudah mereka lakukan demi mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
2.    Dapat menjadikan seorang guru lebih jelas mengenai tujuannya dalam pendidikan sekolah.
3.    Memberikan keyakinan pada guru di dalam menilai pembelajaran yang sudah diberikan sesuai dengan prosedur yang sedang digunakan. 
4.    Dapat membantu guru mengenal kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa meliputi minat dan motivasi belajar mereka.
5.    Membuat guru juga lebih kreatif dan semangat dalam mengajar serta juga tidak lupa untuk memberikan bahan pembelajaran yang terbaru juga.[1]
Sedangkan tujuan perencanaan pembelajaran bahasa arab  yaitu membuat siswa terampil dalam kebahasaan dimana Mata pelajaran bahasa arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik Reseptif maupun Produktif. Kemampuan Resertif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan Produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan berbahasa arab serta sikap positif terhadap bahasa arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits, serta kitab-kitab bahasa Arab yang berkenaan dengan islam bagi peserta didik. 
Untuk itu bahasa Arab di Madrasah dipersiapkan untuk pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicra, membaca dan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar (Elementary) dititik beratkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai landasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah (Intermediate), keempat kecakapan berbahsa diajarkan secara seimbang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (Advanced) dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis, sehingga peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai referensi bahasa Arab. 






B.  Pengertian Standar kompetensi,  kompetensi dasar dan indikator
                 Standar Kompetensi yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai setelah anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan yang diikutinya.
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan konsep atau meteri pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Dengan demikian, dalam suatu mata pelajaran terdapat beberapa kompetensi dasar yang harus dicapai sebagai kriteria pencapaian standar kompetensi.
Dalam kurikulum, kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan secara eksplisit, sehingga dijadikan standar dalam pencapaian tujuan kurikulum. Baik guru maupun siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapaidalam prose pendidikan dan pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan untuk memudahkan dalam merancang strategi pembelajaran.
Kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku yang bersifat umum sehingga masih sulit diukur ketercapaiannya. Oleh sebab itu, tugas guru dalam mengembangkan program perencanaan salah satunya adalah menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator hasil belajar. Indikator hasil belajar inilah yang menjdi kriteria keberhasilan pencapaian kompetensi dasar.
Indikator hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Dengan demikian, indikator hasil beljar merupakan kemampuan siswa yang dapat diobservasi, Artinya, apa hasil yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan indikator kompetensi adalah prilaku yang dapat diukur atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja oprasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Dalam rumusan yang lengkap, ada empt komponen pokok yang harus tampak dalam rumusan indikator hasil belajar, seperti yang digambarkan dalam pertanyaan berikut:
1.      Siapa yang belajar atau yang diharapkan dapat mencapai tujuan atau mencapai hasil belajar itu?
2.      Tngkah laku atau hasil belajar yang bagaimana yang diharapkan dapat dicapai?
3.      Dalam kondisi yang bagaimana hasil belajar itu dapat ditampilkan?
4.      Seberapa jauh hasil belajar itu diperoleh ?[2]

C.  Cara membuat indikator
1.  Cara menentukan indikator pencapaian kompetensi
Konsep: indikator merupakan rincian kompetensi dasar (KD). Indikator merupakan petunjuk pencapaian KD. Indikator kompeytensi dasar merupakan perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Prosedur : lakukan analisa pembelajaran atau rincilah KD-KD yang akan dikembangkan RPPnya. Cara berpikirnya : tanyakan, apasaja yang harus dikuasai peserta didik sebagai indikator atau petunjuk bahwa KD telah dikuasai. Setelah dirinci materi yang harus dipelajari, tanyakan lebih lanjut : bagaimana urutan mempelajarinya?[3]  contoh dalam pelajaran bahasa arab. Kompetensi Dasar : “peserta didik mampu membaca teks arab “ Adakan analisis KD dengan bertanya: apa saja yang harus dikuasai siswa sebagai petunjuk bahwa siswa itu mampu membaca teks arab?. Indikatornya:  siswa  dapat membaca bahan qira’ah dengan lafal serta intonasi yang baik dan benar, siswa dapat menjawab pertanyaan atau latihan tentang kandungan bahan qira’ah dengan baik dan benar.[4]
2 Merumuskan Indikator
Rumusan indikator yang baik itu harus memenuhi beberapa persyaratan antaralain adalah :
1.        Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
2.        Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3.        Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
4.        Jumlah indikator minimal untuk satu KD sama dengan jumlah amanat yang terdapat pada KD tersebut.
5.         Dalam satu KD harus ada indikator yang mengacu sekurangnya pada 2 dari 3 aspek kompetensi ( Kognitif, Afektif, Psikomotorik )
Dalam merumuskan indikator pembelajaran langkah kerja yang harus ditempuh seorang guru adalah :
a.    Menganalisis Standar Kompetensi. Apabila KD yang tersedia pada Standar Kompetensi tersebut belum mampu mengakomodir seluruh amanat yang terdapat pada Standar Kompetensi, guru harus merubah rumusan KD hingga semua amanat dalam Standar Kompetensi dapat diakomodir.
b.    Menganalisis Kompetensi Dasar. Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam menganalisis KD, antara lain dalah : 1). Kata Kerja Operasi (KKO) yang digunakan. KKO yang digunakan berada pada ranah Kognitif, ingatan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), anaslisis (C4), sintesis (C5) atau evaluatif (C6). Hal ini diperlukan karena KKO pada indicator tidak boleh lebih tinggi dari KKO pada KD, paling tinggi hanya sama. Karena indikator fungsinya dalah menjabarkan KD. 2). Menggaris bawahi amanat yang terdapat dalam KD. Hal ini diperlukan karena indicator dirumuskan berdasarkan amanat yang terdapat dalam KD tersebut. 3). Menganalisis amanat yang telah digaris bawahi. Hal ini diperlukan karena apabila amanat tersebut tidak dapat dicapai dalam satu langkah perlu dirumuskan indicator perantara atau indicator penunjang.
c.     Menganalisis materi pembelajaran. Hal ini diperlukan karena dalam memilih dan menetapkan materi ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan, 1). Kontektual, artinya materi tersebut harus punya korelasi dengan keseharian peserta didik. 2). Visi dan misi sekolah, artinya bahwa materi yang ditetapkan memiliki titik singgung dengan visi sekolah. 3). Perluasan dan pengembangan materi. Ketiga aspek ini tentu memerlukan evaluasi untuk itu perlu dirumuskan indakator yang berkaitan dengan masalah tersebut.


Contoh Indikator pembelajaran bahasa arab
Mata Pelajaran : Bahasa Arab
Kelas                           : IV (empat)
Semester                      : Ganjil
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1. Menyimak

Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam  bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi
1.1
Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran ( kata, kalimat ) tentang
 التعارف، الأدوات المدرسية، المهنة  
a. siswa mampu menyebutkan bunyi huruf hijaiyah
1.2
Menemukan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana tentang
 التعارف، الأدوات المدرسية، المهنة
Siswa dapat menambah mufradat baru dan mengaplikasikannya

III.  PENUTUP
A.  Kesimpulan
tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan
Standar Kompetensi yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai setelah anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan yang diikutinya. Sedangkan Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan konsep atau meteri pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu.indikator kompetensi adalah prilaku yang dapat diukur atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
B. Kritik dan Saran
               Demikianah makalah yang dapat kami paparkan tentang “Tujuan Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab” semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pada kami pada khususnya. Dan tentunya makalah ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat kami butuhkan, guna memperbaiki makalah selanjutnya.


[1]http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2014/04/tujuan-adanya-sebuah-perencanaan.html
[2] Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta : Kencana, 2011) hlm...136-137
[3]Abdul Gafur. Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. (Yogyakarta: Penerbit Ombak. 2012).hlm...169
[4] Nur Sholeh, Ulin Nuha. Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab  ( Jogjakarta: DIVA Press.2013) hlm..133

Tidak ada komentar:

Posting Komentar