TUJUAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dra.Miswari

Di Susun oleh :
1.
Fitriyani
Hayatul Alfat ( 1403026051 )
2.
Fita
Wahyu Rasyidah ( 1403026070 )
3.
Fikri
Alfian Manshuroni ( 1403026072 )
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2016
I. PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Perencanaan pembelajaran merupakan proses pengambilan keputusan
hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran
tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan
sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan
sumber belajar yang ada. Dalam dunia pendidikan perencanaan pembelajaran
sangatlah penting, karena dengan adanya perencanaan pembelajaran proses belajar
mengajar akan berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Suatu perencanaan pasti mempunyai tujuan untuk apa perencanaan itu
dibuat. Oleh karena dalam makalah kami ini akan membahas pengembangan tujuan
perencanaan pembelajaran bahasa Arab.
2.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
tujuan perencanaan pembelajaran?
2.
Apa
pengertian Standar kompetensi, kompetensi
dasar dan indikator?
3.
Bagaimana
cara membuat indikator?
II. PEMBAHASAN
A.
Tujuan perencanaan pembelajaran
Pada garis besar perencanaan
pembelajaran itu bertujuan untuk
mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Sagala (2003) bahwa: “Tujuan
perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental, tetapi
juga mengembangkan sikap yang positif terhadap program
pembelajaran, meneliti dan menemukan pemecahan masalah pembelajaran.
Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya
bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan
pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola
alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang
diprogramkan”. Menurut Oemar Hamalik tujuan dari perencanaan pembelajaran yaitu
:
1. Membantu seorang guru di dalam memperjelas pemikiran mereka mengenai
sumbangan pembelajaran yang sudah mereka lakukan demi mencapai tujuan yang sudah
ditentukan.
2. Dapat menjadikan seorang guru lebih jelas mengenai tujuannya dalam
pendidikan sekolah.
3. Memberikan keyakinan pada guru di dalam menilai pembelajaran yang sudah
diberikan sesuai dengan prosedur yang sedang digunakan.
4. Dapat membantu guru mengenal kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa meliputi
minat dan motivasi belajar mereka.
5. Membuat guru juga lebih kreatif dan semangat dalam mengajar serta juga
tidak lupa untuk memberikan bahan pembelajaran yang terbaru juga.[1]
Sedangkan tujuan perencanaan pembelajaran bahasa
arab yaitu membuat siswa terampil dalam
kebahasaan dimana Mata pelajaran bahasa arab merupakan suatu mata pelajaran
yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan
serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik Reseptif maupun
Produktif. Kemampuan Resertif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang
lain dan memahami bacaan. Kemampuan Produktif yaitu kemampuan menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan
berbahasa arab serta sikap positif terhadap bahasa arab tersebut sangat penting
dalam membantu memahami sumber ajaran islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits, serta
kitab-kitab bahasa Arab yang berkenaan dengan islam bagi peserta didik.
Untuk itu bahasa Arab di Madrasah dipersiapkan untuk
pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan
berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicra, membaca dan
menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar (Elementary) dititik
beratkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai landasan berbahasa. Pada
tingkat pendidikan menengah (Intermediate), keempat kecakapan berbahsa
diajarkan secara seimbang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (Advanced) dikonsentrasikan
pada kecakapan membaca dan menulis, sehingga peserta didik diharapkan mampu
mengakses berbagai referensi bahasa Arab.
B. Pengertian
Standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator
Standar
Kompetensi yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai setelah anak didik
menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan yang
diikutinya.
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang harus dicapai
peserta didik dalam penguasaan konsep atau meteri pelajaran yang diberikan
dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Dengan demikian, dalam suatu mata
pelajaran terdapat beberapa kompetensi dasar yang harus dicapai sebagai
kriteria pencapaian standar kompetensi.
Dalam kurikulum, kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu
dideskripsikan secara eksplisit, sehingga dijadikan standar dalam pencapaian
tujuan kurikulum. Baik guru maupun siswa perlu memahami kompetensi yang harus
dicapaidalam prose pendidikan dan pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan untuk
memudahkan dalam merancang strategi pembelajaran.
Kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran dirumuskan dalam
bentuk perilaku yang bersifat umum sehingga masih sulit diukur ketercapaiannya.
Oleh sebab itu, tugas guru dalam mengembangkan program perencanaan salah
satunya adalah menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator hasil belajar.
Indikator hasil belajar inilah yang menjdi kriteria keberhasilan pencapaian
kompetensi dasar.
Indikator hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan
dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran
tertentu. Dengan demikian, indikator hasil beljar merupakan kemampuan siswa
yang dapat diobservasi, Artinya, apa hasil yang diperoleh siswa setelah mereka
mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan indikator kompetensi adalah prilaku
yang dapat diukur atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator
pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja oprasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Dalam rumusan yang lengkap, ada empt komponen pokok yang harus
tampak dalam rumusan indikator hasil belajar, seperti yang digambarkan dalam
pertanyaan berikut:
1.
Siapa
yang belajar atau yang diharapkan dapat mencapai tujuan atau mencapai hasil
belajar itu?
2.
Tngkah
laku atau hasil belajar yang bagaimana yang diharapkan dapat dicapai?
3.
Dalam
kondisi yang bagaimana hasil belajar itu dapat ditampilkan?
4.
Seberapa
jauh hasil belajar itu diperoleh ?[2]
C. Cara membuat indikator
1. Cara menentukan indikator pencapaian
kompetensi
Konsep: indikator
merupakan rincian kompetensi dasar (KD). Indikator merupakan petunjuk pencapaian
KD. Indikator kompeytensi dasar merupakan perilaku yang dapat diukur atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Prosedur : lakukan
analisa pembelajaran atau rincilah KD-KD yang akan dikembangkan RPPnya. Cara
berpikirnya : tanyakan, apasaja yang harus dikuasai peserta didik sebagai
indikator atau petunjuk bahwa KD telah dikuasai. Setelah dirinci materi yang
harus dipelajari, tanyakan lebih lanjut : bagaimana urutan mempelajarinya?[3] contoh dalam pelajaran bahasa arab.
Kompetensi Dasar : “peserta didik mampu membaca teks arab “ Adakan analisis KD
dengan bertanya: apa saja yang harus dikuasai siswa sebagai petunjuk bahwa
siswa itu mampu membaca teks arab?. Indikatornya: siswa
dapat membaca bahan qira’ah dengan lafal serta intonasi yang baik dan
benar, siswa dapat menjawab pertanyaan atau latihan tentang kandungan bahan
qira’ah dengan baik dan benar.[4]
2 Merumuskan Indikator
Rumusan
indikator yang baik itu harus memenuhi beberapa persyaratan antaralain adalah :
1.
Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan
mudah dipahami.
2.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
3.
Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
4.
Jumlah indikator minimal untuk satu KD sama
dengan jumlah amanat yang terdapat pada KD tersebut.
5.
Dalam
satu KD harus ada indikator yang mengacu sekurangnya pada 2 dari 3 aspek
kompetensi ( Kognitif, Afektif, Psikomotorik )
Dalam
merumuskan indikator pembelajaran langkah kerja yang harus ditempuh seorang
guru adalah :
a.
Menganalisis Standar Kompetensi. Apabila KD
yang tersedia pada Standar Kompetensi tersebut belum mampu mengakomodir seluruh
amanat yang terdapat pada Standar Kompetensi, guru harus merubah rumusan KD
hingga semua amanat dalam Standar Kompetensi dapat diakomodir.
b.
Menganalisis Kompetensi Dasar. Ada beberapa hal
yang harus menjadi perhatian dalam menganalisis KD, antara lain dalah : 1).
Kata Kerja Operasi (KKO) yang digunakan. KKO yang digunakan berada pada ranah Kognitif,
ingatan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), anaslisis (C4), sintesis (C5) atau
evaluatif (C6). Hal ini diperlukan karena KKO pada indicator tidak boleh lebih
tinggi dari KKO pada KD, paling tinggi hanya sama. Karena indikator fungsinya
dalah menjabarkan KD. 2). Menggaris bawahi amanat yang terdapat dalam KD. Hal
ini diperlukan karena indicator dirumuskan berdasarkan amanat yang terdapat
dalam KD tersebut. 3). Menganalisis amanat yang telah digaris bawahi. Hal ini
diperlukan karena apabila amanat tersebut tidak dapat dicapai dalam satu
langkah perlu dirumuskan indicator perantara atau indicator penunjang.
c.
Menganalisis materi pembelajaran. Hal ini
diperlukan karena dalam memilih dan menetapkan materi ada beberapa aspek yang
harus dipertimbangkan, 1). Kontektual, artinya materi tersebut harus punya
korelasi dengan keseharian peserta didik. 2). Visi dan misi sekolah, artinya
bahwa materi yang ditetapkan memiliki titik singgung dengan visi sekolah. 3).
Perluasan dan pengembangan materi. Ketiga aspek ini tentu memerlukan evaluasi
untuk itu perlu dirumuskan indakator yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Contoh Indikator pembelajaran bahasa arab
Mata Pelajaran : Bahasa Arab
Kelas : IV (empat)
Semester : Ganjil
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
INDIKATOR
|
|
1. Menyimak
Memahami informasi
lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam
bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan
profesi
|
1.1
|
Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran ( kata, kalimat )
tentang
التعارف، الأدوات المدرسية، المهنة
|
a. siswa
mampu menyebutkan bunyi huruf hijaiyah
|
1.2
|
Menemukan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana tentang
التعارف، الأدوات
المدرسية، المهنة
|
Siswa dapat menambah mufradat baru dan mengaplikasikannya
|
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
tujuan perencanaan pembelajaran adalah
menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan
perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan
mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang
diprogramkan
Standar Kompetensi yaitu kemampuan minimal yang
harus dicapai setelah anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu
pada setiap jenjang pendidikan yang diikutinya. Sedangkan Kompetensi dasar
adalah kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan
konsep atau meteri pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan
tertentu.indikator kompetensi adalah prilaku yang dapat diukur atau di
observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi
acuan penilaian mata pelajaran.
B. Kritik dan Saran
Demikianah
makalah yang dapat kami paparkan tentang “Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Bahasa Arab” semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pada kami pada
khususnya. Dan tentunya makalah ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat kami butuhkan, guna
memperbaiki makalah selanjutnya.
[1]http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2014/04/tujuan-adanya-sebuah-perencanaan.html
[2]
Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta :
Kencana, 2011) hlm...136-137
[3]Abdul Gafur. Desain
Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan
Pembelajaran. (Yogyakarta: Penerbit Ombak. 2012).hlm...169
[4]
Nur Sholeh, Ulin Nuha. Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab ( Jogjakarta: DIVA Press.2013) hlm..133
Tidak ada komentar:
Posting Komentar