Konsep Dasar Psikologi Pendidikan
Psikologi secara bahasa berasal dari yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan
“logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya
maupun latar belakangnya. Di dalam buku pedoman pendidikan dan pengajaran yang tulis
oleh Drs. Abu Bakar Muhammad dijelaskan bahwa Pendidikan mempunyai dua
pengertian, yaitu pengertian yang bersifat umum dan pengertian yang bersifat
khusus. Pendidikan secara umum adalah setiap sesuatu yang mempunyai
pengaruh dalam pembentukan jasmani seseorang, akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan
sampai meninggal. Adapun pendidikan secara khusus adalah semua media yang
dijadikan/ dipergunakan untuk mengembangkan jasmani anak, akalnya, dan untuk
pembinaan akhlaknya (yang mulia), dan hanya meliputi saran khusus yang
memungkinkan disusun suatu sistem baginya, ini terbatas pada pendidikan rumah
tangga dan sekolah.
Menurut
Lester D. Crow & Alice Crow “Educational psychology is the
science of psychology concern with the learning experience of an individual
throught his life”. (Psikologi pendidikan adalah ilmu psikologi yang
bersangkutan dengan pengalaman belajar individu melalui hidupnya). Adapun
menurut Herbert J. Klausmeier & William Goodwin “Educational psychology
is behavioral science wich contribute methods, empirical information, principles
dan theory to improvement of learning and teaching”. (Psikologi pendidikan adalah ilmu perilaku yang berkontribusi
metode, informasi empiris, prinsip dan teori untuk peningkatan pembelajaran dan
pengajaran). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Psikologi
pendidikan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku yang
berkaitan dengan situasi belajar mengajar dalam rangka mengarahkan perkembangan
anak didik di sekolah.
Objek kajian
psokologi pendidikan, Secara garis besar banyak ahli membatasi objek kajian
psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
- Mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar peserta didik, dan sebagainya;
- Mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik;
- Mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.
Dalam buku Psikologi
Pendidikan yang di tulis oleh Noer Rohmah dengan memahami psikologi
pendidikan, seorang guru atau dosen (pendidik) melalui
pertimbangan-pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat:
1.
Merumuskan tujuan pembelajaran
secara tepat; Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai
diharapkan pendidik akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan
perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran.
2.
Memilih strategi atau metode
pembelajaran yang sesuai; Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai
diharapkan pendidik dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang
tepat dan sesuai.
3.
Memberikan bimbingan atau bahkan
memberikan konseling; Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya
diharapkan pendidik dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar,
melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
4.
Memfasilitasi dan memotivasi belajar
peserta didik; Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan
segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat.
Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa
untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar.
5.
Menciptakan iklim belajar yang
kondusif; Pendidik dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan
untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas,
sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
6.
Berinteraksi secara tepat dengan
siswanya; Pemahaman pendidik tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya
interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang
menyenangkan di hadapan siswanya.
7.
Menilai hasil pembelajaran yang
adil; Pemahaman pendidik tentang psikologi pendidikan dapat mambantu pendidik
dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam
teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan
hasil-hasil penilaian (Iskandar, 2009:17).
Sumber: Noer Rohmah. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras. 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar