Rabu, 19 Juli 2017

Psikopen_Konsep Dasar Psikologi Pendidikan



Konsep Dasar Psikologi Pendidikan
            Psikologi secara bahasa berasal dari yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Di dalam buku pedoman pendidikan dan pengajaran yang tulis oleh Drs. Abu Bakar Muhammad dijelaskan bahwa Pendidikan mempunyai dua pengertian, yaitu pengertian yang bersifat umum dan pengertian yang bersifat khusus. Pendidikan secara umum adalah setiap sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan jasmani seseorang, akalnya dan akhlaknya sejak dilahirkan sampai meninggal. Adapun pendidikan secara khusus adalah semua media yang dijadikan/ dipergunakan untuk mengembangkan jasmani anak, akalnya, dan untuk pembinaan akhlaknya (yang mulia), dan hanya meliputi saran khusus yang memungkinkan disusun suatu sistem baginya, ini terbatas pada pendidikan rumah tangga dan sekolah.
            Menurut Lester D. Crow & Alice Crow Educational psychology is the science of psychology concern with the learning experience of an individual throught his life”. (Psikologi pendidikan adalah ilmu psikologi yang bersangkutan dengan pengalaman belajar individu melalui hidupnya). Adapun menurut Herbert J. Klausmeier & William Goodwin “Educational psychology is behavioral science wich contribute methods, empirical information, principles dan theory to improvement of learning and teaching”. (Psikologi pendidikan adalah ilmu perilaku yang berkontribusi metode, informasi empiris, prinsip dan teori untuk peningkatan pembelajaran dan pengajaran). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Psikologi pendidikan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku yang berkaitan dengan situasi belajar mengajar dalam rangka mengarahkan perkembangan anak didik di sekolah.
            Objek kajian psokologi pendidikan, Secara garis besar banyak ahli membatasi objek kajian psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
  1. Mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar peserta didik, dan sebagainya;
  2. Mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik;
  3. Mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.
Dalam buku Psikologi Pendidikan yang di tulis oleh Noer Rohmah dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru atau dosen (pendidik) melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat:
1.      Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat; Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan pendidik akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran.
2.      Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai; Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan pendidik dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai.
3.      Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling; Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan pendidik dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
4.      Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik; Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar.
5.      Menciptakan iklim belajar yang kondusif; Pendidik dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
6.      Berinteraksi secara tepat dengan siswanya; Pemahaman pendidik tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
7.      Menilai hasil pembelajaran yang adil; Pemahaman pendidik tentang psikologi pendidikan dapat mambantu pendidik dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian (Iskandar, 2009:17).
Sumber: Noer Rohmah. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras. 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar