PUNGTUASI
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Azizatul Khusniyah

KELOMPOK 1 :
1.
Lamkhatul Khunainah (1403016055)
2.
Khusnul Khotimah (1403016061)
3.
Wiwi Puji Susyanti (1403026036)
4.
Fita Wahyu Rosyidah (1403026070)
5.
Lailatul Hilaliyah (1403026088)
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
PUNGTUASI
A.
Pengertian Pungtuasi
Pungtuasi adalah
tanda baca berbentuk baik simbol – simbol tertulis, untuk memahami fungsi dari
naik atau turun, apa makna dari tutur yang disampaikan dalam tempo yang singkat
dalam relative lama.
B.
Pentingnya Pungtuasi
Bahasa dalam
pengertian sehari-hari adalah bahasa lisan, sedangkan bahasa tulis merupakan
pencerminan kembali dari bahasa lisan itu dalam bentuk simbol-simbol tertulis.
Dalam percakapan-percakapan secara lisan jelas terdengar bahwa kata-kata
seolah-olah dirangkaikan satu sama lain, serta disana-disini terdengar
perhentian sebentar atau lama dengan suara menaik menurun. Disamping itu
terdapat ekspresi-ekspresi air muka, berupa menggerak-gerakkan alis mata,
menggeleng-gelengkan kepala atau mengangguk-anggukkan kepala, mengangkat bahu,
mengacungkan tangan dan sebagainya.
Setiap orang
yang diajak bicara langsung memahami apa fungsi apa dari suara naik atau
menurun, apa makna dari suatu tutur yang disampaikan dalam tempo yang singkat
atau dalam tempo yang relatif lebih lama. Tetapi semuanya ini baru menjadi
persoalan bila percakapan-percakapan atau bahasa lisan itu ditranskripsikan
dalam tulisan. Bagaimana seorang dapat menyatakan nada yang naik atau menurun,
bagaimana ia harus melukiskan ujaran-ujaran yang keras, lembut dan sebagainya
tersebut diperlukan pungtuasi atau tanda baca.
C.
Dasar Pungtuasi
Bahasa terdiri
dari dua aspek yaitu aspek bentuk dan aspek makna. Aspek bentuk
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Unsur segmental yaitu unsur bahasa yang
dapat dibagi-bagi atas bagian-bagian yang lebih kecil yang meliputi : fonem,
morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana.
2. Unsur suprasegmental yaitu unsur bahasa
kehadirannya tergantung dari kehadiran unsur segmental, yang terdiri dari
tekanan keras, tekanan tinggi, tekana panjang, dan dalam bentuk lebih luas kita
kenal sebagai intonasi.
Unsur segmental
dapat tergambar dengan jelas walaupun
kadang-kadang masih terdapat kekurangan. Untuk unsur suprasegmental beserta
gerak-gerik wajah belum dapat dituliskan dengan abjad, persukuan,penulisan
kata, dan sebagainya. Sebaliknya, unsur
suprasegmental biasanya dinyatakan secara tertulis melalui tanda-tanda baca atau pungtuasi.
D.
Macam-macam Pungtuasi
1.
Tanda Titik
1) Menyatakan akhiri dari sebuah tutur atau
kalimat.
§ Bapak sudah pergi ke kantor.
§ Tidak ada yang perlu ditakuti.
§ Ada kalangan yang menganggap cara
dramatik itu sebagai cara yang terbaik.
Tetapi kalimat tanya atau kalimat
perintah /seru mengandung pengertian akhir, maka tidak perlu tanda titik.
Contoh
:
•
Kamu
sudah mendengar cerita itu?
•
Pergilah
dari sini!
•
Aduh,
sialnya nasibku!
2) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan
gelar, jabatan, pangkat, dan singkatan kata atau ungkapan yang sudah lazim.
Singkatan yang terdiri dari tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda
titik.
Contoh:
Dr. (Doktor) a.n.
(atas nama)
dr. (Dokter) d.a. (dengan alamat)
Ir. (Insinyur) u.b. (untuk beliau)
Kol. (Kolonel) dkk. (dan kawan-kawan)
M.Sc. (Master of Science) dll. (dan lain-lain)
S.H. ( Sarjana Hukum) dsb. (dan sebgainya)
Drs. (Doctorandus) tsb. (tersebut)
M.A. (Master of Art) Yth. ( Yang terhomat)
M.M.Pd. (Manajemen Magister Pendidikan)
S.E. (Sarjana Ekonomi)
M.Ag. (Magister Agama)
M.A.P. (Magister Administrasi Pemerintahan)
M.Pd. (Magister Pendidikan)
S.Kom. (Sarjana Komputer)
M.M. (Magister Manajemen)
M.T. (Magister Tekinik)
M.H. (Magister Hukum)
M.Hum. (Magister hukum)
Singkatan yang menggunakan nama
institusi negara atau PT,CV tidak menggunakan tanda titik:
ABRI,POLRI,MPR,Ampera,Lemhanas,dsb.
3)
Tanda titik dipergunakan untuk memisahkan angka ribuan,jutaan,dan
seterusnya yang menunjukkan jumlah juga dipakai untuk memisahkan angka ,jam dan
detik: 1.000,123.000
pukul 5.45.42(pukul lima lewat 45 menit
42 detik).
Bila bilangan tidak
menunjukkan jumlah , titik tidak perlu dipakai: Pada tahun 1987 ada bencana alam yang luar biasa. Ia
lahir pada tahun 1964.
2.
Tanda Koma
Koma atau
perhentian antara yang menunjukkan suara menaik ditengah-tengah tutur. Selain
itu, koma juga dipakai untuk beberapa tujuan tertentu
1) Memisahkan bagian-bagian kalimat, antara kalimat setara
yang menyatakan pertentangan, antar anak
kalimat dan induk kalimat, dan antara anak kalimat dan anak kalimat.
2) Dipergunakan untuk menandakan suatu
bentuk parentetis/keterangan-keterangan tambahan yang biasanya ditempatkan
dalam kurung.
3)
Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat
4)
mendahului induk kalimatnya, atau untuk memisahkan induk kalimat dengan
sebuah bagian pengantar yang terletak sebelum induk kalimat.
5) Dipergunakan untuk menceraikan beberapa
kata yang disebut berturut-turut.
6) Dipakai di belakang kata atau ungkapan
transisi yang terdapat pada awal kalimat, misalnya: jadi, oleh karena itu,
lagi pula, meskipun begitu, akan tetepi, di samping itu.
7) Untuk menghindari salah
baca atau keragu-raguan.
8) Untuk menandakan seseorang diajak bicara.
9) Untuk memisahkan oposisi dari kata yang
diterangkannya.
10) Untuk memisahkan
kata-kata afektif seperti o, y, wah, aduh, kasihan.
11) Memisahkan ucapan langsung dari bagian
kalimat.
12) Dipergunakan untuk beberapa maksud .
3.
Tanda Titik Koma
1) Untuk memisahkan dua bagian kalimat yang
sederajat yang tidak dipergunakan kata sambung.
2) Dipergunakan untuk memisahkan anak
kalimat yang sederajat.
3) Memisahkan kalimat yang panjang yang
subyeknya sama, serta terdapat perhentian yang lebih lama dari koma biasa.
4) Memisahkan ayat-ayat/perincian-perincian
yang bergantung pada suatu pasal/induk kalimat.
4.
Tanda Titik Dua
Tanda ini dipergunakan dalam
hal-hal sebagai berikut :
1)
Sebagai
pengantar kutipan yang panjang, baik Sebagai pengantar kutipan yang panjang,
baik yang diambil dari sebuah buku, majalah dan sebagainya, maupaun dari sebuah
ucapan langsung.
2)
Dipakai
pada akhir suatu statemen yang lengkap,etapi diikuti suatu rangkaian atau
pemeraian.
3)
Dipakai
juga di sebuah pengantar pernyataan atau kesimpulan.
4)
Untuk
memisahkan dua kalimat yang sderajat walaupun sangan jarang digunakan.
5)
Untuk
sebuah kata/frasa yang memerlukan pemeraian.
6)
Dipakai
dalam teks drama atau dialog sesudah kata yang menununjukkan pelakunya dalam
sebuah dialog.
5.
Tanda Kutip
1.
Mengapit petikan yang tersusun didalam petikan lain.
Misalnya:
Tanya Basri, “Kau dengar bunyi
‘kring-kring’ tadi?”
2. Mengapit makna,
terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Misalnya:
feed-back ‘balikan’.
6.
Tanda Tanya
1) Dalam suatu pertanyaan langsung.
bilamana kau menyelesaikan tugasmu?
2)
Digunakan untuk menanyakan keragu-raguan atau ketaktentuan. Utuk maksud
tersebut tanda tanya harus ditempatkan dalam tanda kurung (?), misalnya:
pengarang itu lahir tahun 1886(?) dan
meninggal tahun 1968.
3) kadang-kadang dipergunakan juga untuk menggantikan suatu
bentuk sarkatis:
ia seorang gadis cantik (?) dan peramah.
7.
Tanda Seru
Dipakai untuk:
1)
Menanyakan suatu pertanyaan yang penuh emosi. Kata-kata seru juga biasanya
dimasukkan juga dalam golongan ini.
2)
Tanda seru selalu dipergunakan untuk menanyakan suatu perintah.
3)
Dipakai untuk menyatakan bahwa orang yang mengutip sesuatu sebenarnya tidak
setuju atau sependapat dengan apa yang dikutipnya itu.
8.
Tanda Hubung ( - )
1)
Memisahkan suku kata dasar yang terpisah oleh pengganti baris.
Contoh
: Disamping cara-cara lama ada ju-ga cara-cara baru
2)
Menyambung bagian-bagian dari kata ulang.
Contoh : Anak-anak, laki-laki,
bermain-main, layang-layang, dan lain-lain.
3)
Memperjelas hubungan antara bagian kata atau ungkapan.
Contoh : ber-evolusi, be-revolusi; be-ruang, ber-uang;
4)
Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf
kapital, ke- dengan angka, angka dengan –an, dan singkatan huruf
kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh :se-Indonesia, se-Kalimantan, ulang tahun ke-17, dan
lain-lain.
9.
Tanda Pisah (-)
1)
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
di luar bangun kalimat.
Contoh : kemerdekaan
bangsa itu-saya yajin akan tercapai-diperjuangankan oleh bangsa itu sendiri.
2)
Tanda pisah menerangkan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi jelas.
Contoh : rangkaian temuan ini-evokusi, teori kenisbian, dan
kini juga pembelahan
otonom-telah menguah kon-sepsi kita tentang alam semesta.
3)
Dipakai di antara dua bilangan berarti sampai dengan, sedangkan bila
dipakai antara dua tempat atau kota berarti ke atau sampai.
Contoh : Beliau menjabat sebagai Gubernur tahun 2010-2014.
4)
Menyatakan suatu ringkasan atau suatu gelar.
Contoh : hanya satu
hobinya-renang.
5)
Menyatakan suatu ujaran yang terputus, atau suatu keragu-raguan.
Contoh : di dalam
rumah kosong itu terdapat bayangan-bayangan-tak dapat Saya pastikan bayangan
apa itu.
Dalam
hal ini lebih lazim dipergunakan titik-titik (...) daripada tanda pisah.
10.
Tanda Elipsis ( titik-titik )
1)
Menyatakan ujaran yang terputus-putus, atau menyatakan ujaran yang terputus
dengan tiba-tiba.
Contoh : Ia seharusnya...seharusnya...sudah sampai sekolah.
2)
Menyatakan bahwa dalam suatu kutipan
ada bagian yang dihilangkan
Contoh : Mental menjalankan kekuasaan dalam negara modern...perlu
diwujudkan.
3)
Meminta kepada pembaca mengisi sendiri kelanjutan dari sebuah kalimat.
Contoh : Ga,jinya
kecil. Tetapi Ia memiliki sebuah mobil, dan rumah mewah. Entahlah darimana Ia mengumpulkan semua
kekayaan itu...!
11.
Tanda Kurung ( (...) )
1)
Mengapit tambahan keterangan atau penjelas.
Contoh : Ketua KMPP (Kumpulan Mahasiswa dan Pelajar Pati)
sedang menyampaikan sambutan kepada anggota-anggotanya.
2)
Mengapit keterangan atau penjelas an
yang bukan merupakan bagian integral dari pokok-pokok pembicaraan
Contoh : Sejak terjadi kecelakaan dijalan Syekh Jangkung
(nama jalan di Kota Pati) menjadi sepi pengendara yag melewati jalan tersebut.
3)
Mengapit angka atau huruf yang memperinci satu seri keterangan.
Contoh : ada beberapa
nama, yaitu:
1)
Khunain
2)
Wiwi
3)
Fita
12.
Tanda Kurung Siku ( [...] )
1)
Menerangkan sesuatu di luar jalannya teks atau sisipan keterangan yang
tidak ada hubungannya dengan teks.
Contoh : Sang raja men[d]engar bunyi gemerisik.
2)
Mengapit keterangan atau penjelas bagi suatu kalimat yang sudah ditempatkan
dalam tanda kurung.
Contoh : Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan
di dalam Bab II ([lihat halaman 35-40] buku pertama) perlu dibentangkan di
sini.
13.
Garis Miring
1)
Pengganti kata dan, per atau memisah-misahkan nomor alamat yang
mempunyai fungsi yang berbeda.
Contoh :
Akan
diadakan iuran wajib Rp. 5000,00/anak,
Alamat
rumah saya : Desa Kayen Rt. 01/05 Kabupaten Pati
Peserta
dapat memilih antara es buah/ air putih.
2)
Penomoran kode surat.
Contoh : No. 1/220-a-l
14.
Huruf Kapital
Huruf kapital dipergunakan dalam
hal-hal berikut :
1)
Huruf
awal dan kata pertama dalam sebuah kalimat
2)
Huruf
awal digunakan di depan nama diri, nama tempat, nama bangsa, negara,
organisasi, bahasa, nama bulan dan hari, Tuhan dan sifat-sifat Tuhan yang
mempergunakan kata Maha.
Contoh
nama
diri : Rani, Eko, Tio, dsb.
nama
tempat : Yogyakarta, Solo, Madura, dsb.
nama
bangsa, negara, bahasa : Eropa, Singapura, bahasa Arab, bahasa Jepang, dsb.
nama
bulan dan hari : April, Sabtu
nama
Tuhan dan Sifat Tuhan : Allah, Tuhan Yang Maha Berkehendak
3)
Huruf
kapital digunakan bagi judul-judul buku, majalah, artikel, dan kata-kata yang
penting saja.
Contoh
: Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku
4)
Huruf
kapital digunakan pada kata-kata biasa yang mendapat arti istimewa, terutama
dalam personofikasi
Contoh : Seperti wajah merah membara,
Dalam bakaran
api nyata,
Biar jiwaku
habis terlebur,
Dalam Kobaran
Nyala Raya
Zinc oxide and titanium dioxide sunscreen and mask
BalasHapusZinc oxide titanium strength and titanium dioxide titanium 6al4v sunscreen and mask. This is a skin care product manufactured titanium price by Melinda's microtouch titanium with Zinc Alloy, a high-performance 2020 ford ecosport titanium graphite